Resensi Novel Kerajaan Setan dan Jagat Indonesia

NAMA           : NORHALIMAH

NIM                : A1B110239

MK                 : KAJIAN SASTRA

REGULER B

RESENSI NOVEL KERAJAAN SETAN DAN JAGAT INDONESIA

1.      Identitas Buku

a.       Judul Buku                  : Kerajaan Setan dan Jagat Indonesia

b.      Pengarang                   : Sabhan Saberi Syukur

c.       Penerbit                       : Aswaja Pressindo

d.      Tahun terbit                 : September 2012

e.       Cetakan ke                  : 1

f.       Tebal                           : 188 halaman

g.      Kategori                      : novel sastra

h.      Kota Terbit                  : Yogyakarta

2.      Biografi Penulis

Sabhan bin saberi bin syukur lahir di Banjarmasin 28 April 1964. Ia merupakan dosen luar biasa di berbagai perguruan tinggi, mengisi pelajaran bahasa Banjar di RRI (1994-1995), penerjemah berita bahasa Indonesia – bahasa Banjar TVRI Kal-Sel (Bajajanak Banua dan Habar Banua 2006-2012) buku yeng pernah ditulisnya Antologi Puisi Sastra Daerah, dan Lamut dan Karungut.

3.      Sinopsis

Novel ini menceritakan seorang wanita yang bernama Roro Kidul yang di khianati oleh suaminya yang berselingkuh dengan dayang kepercayaannya. Ia mengejar suaminya sampai ke Kerajaan Borneo. Dia menikah dengan Raja Borneo, orang yang melindungi suaminya dan dayangnya yang lebih terkenal dengan Raja Buaya karena kalah bertarung. Pernikahan Roro Kidul dan raja Buaya melahirkan Nyi Blorong, anak yang diperalat ibunya untuk membalaskan dendam Roro kepada raja Buaya dengan mengatakan bahwa Raja Buaya itulah pembunuh ayahnya Blorong. Dengan bantuan mahadewa Iblis dan kecantikan yang dimiliki Blorong sebagai Ratu Sejagat akhirnya Blorong dapat membunuh Raja Buaya ayahnya sendiri yang juga dikawininya. Tetapi setelah tahu diperalat ibunya Blorong juga membunuh Roro Kidul.

Ø  Tokoh-tokoh

Roro Kidul                  : Ratu Pantai laut selatan.

Joko Semprung            : suami Roro Kidul yang tidak setia.

Lastri                           : dayang Roro Kidul yang menghianatinya.

Mahadewa Iblis            : makhluk yang sangat diagung-agungkan oleh anak dewa-dewa dan raja yang ingin mengahancurkan umat Islam.

Raja Buaya atau Raja Borneo: suami Roro Kidul

Nyi Blorong                  : ratu sejagat yang merupakan anak dari Roro Kidul dengan Raja Buaya.

Dewa Siluman             :  dewa sesembahan Roro Kidul

Dewa Samiri                 : dewa yang terbanyak gelarnya suka merampok Pelestina dan menguasai Timur Tengah, Amerika dan suka mengadu domba umat Islam dengan Nasrani.

Muhammad Qarin       : jin penjaga makam Muhammad

Abdullah                     : seorang anak yang segera menngantikan posisi ayahnya.

Dewa Musyrik `           : suka menghasut umat islam dengan menyekutukan Allah.

Dewa Riba                    : bekerja pada Iblis dengan menyesatkan umat Islam dengan mengganggap riba adalah hal biasa.

Dewa Sembahyang       : menghasut umat Islam dengan cara menyembah pekerjaan dan meninggalkan sholatnya.

Dewa-Dewi Pacaran dan Tunangan: menghasut umat Islam dengan menganggap bahwa pacaran dan tunangan dibolehkan Islam.

Dewa Adu Domba       : suka mengadu domba pelajar, mahasiswa, suku, partai, golongan dan negara.

Dewa Agama                : menghasut umat Islam sehingga menjadikan agama hanya sebagai simbol dan alat politik.

Dewa Gambar               :menghasut umat Islam sehingga mereka banyak memajang foto orang suci dan hebat sebagai pengganti patung.

Dewa Pendidik             : dewa yang suka menghasut para dosen dan guru  bekerja hanya demi uang semata.

Dewa pelajar               : menjauhkan pelajar dan mahasiswa dari agama.

Dewa Qur’an                : menghasut umat Islam sehingga hanya membaca tetapi tidak memahami Al-Qur’an.

Dewa Haji dan Umrah  : dewa yang suka menghasut umat Islam sehingga menjadikan haji dan umrah hanya untuk bisnis, piknik dan pamer.

Dewa Utang                : dewa yang suka membuat manusia berhutang.

Dewa Seni                   :dewa yang membuat seniman menuhankan seni.

Dewa Budaya               : kareana dewa ini umat Islam tidak bisa lagi membedakan budaya yang baik dan jelek.

Dewa Rokok                 : karena dewa ini sekarng umat Islam mengganggap rokok hanya makruh saja.

Dan berikut ini tokoh-tokoh lainnhya Dewa Narkoba, Dewa Masjid, Dewa Lawak, Dewa Dakwah , Dewa Dewan, Dewa KKN, Dewa Hewan, Dewa Dagang, Dewa Sombong, Dewa Tergesa, Dewa-Dewi Busana, Dewa Pelit, Dewa Siluman, Dewa-Dewi Kumpul Kebo, Dewi Aborsi, Dewa Homo, Dewi Lesbi, Dewa Monyet, Dewa-Dewi Musik, Dewa-Dewi Monogami, Dewa Lupa, Dewa Ultah atau Dewa Maulid,  Dewa Haul, Dewa Islami, Dewa Hukum, Dewa Gender, Dewa Olahraga, Dewa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Dewa Judi, Dewa Harta, Dewa Malas, Dewa Jabatan, Dewa-Dewi Makan, Dewa Gibah, Dewa Bicara, Dewa Janji Dan Dusta, Dewa Langit, Dewa Bid’ah Hasanah, Dewa Politik, Dewa Film, Dewa Artis, Dewa Porno, Dewa Demokrasi, Dewa Doa Dan Zikir Keras, Dewa Nur Muhammad, Dewa Kerajaan, Dewa Komunis, Dewa Kafir, Dewa Teroris, Dewa Kubur, Dewa Angin, Dewa Laut, Dewa Bumi, Dewa Gunung, Dewa Game, Dewa Pendidikan Karakter, Dewa Cuek, Dewa Upacara      , Raja Lantan, Istri Raja Lantan, Putri Raja Lantan, Perdana Mentri Lantan Dan Putranya, Raja Bune, Raja Singa, Raja Dan Permaisuri Tailan, Raja Hiu Dan Peimaisurinya, Raja Tuyul, Raja Habib,

Raja Dokter, Raja Kubur,.

4.      Komentar (Kelebihan dan Kekurangan)

Ø  Kelebihan

Kelebihan dari novel ini adalah sarat dengan nilai-nilai keislaman yang bisa dijadikan pedoman untuk umat Islam, tapi dengan catatan kita tetap harus memilah mana yang sesuai dengan ajaran kita dan mana yang tidak sesuai.

Ø  Kekurangan

Kekurangan dari novel ini adalah terlalu banyak percakapan, terlalu banyak tempat-tempat dan terlalu banyak tokoh yang dihadirkan, sehingga membuat pembaca bingung, belum paham dengan cerita yang satu harus pindah lagi membaca cerita yang satu.

5.      Kesimpulan

Novel ini sangat baik dibaca untuk usia remaja keatas karena banyak memberikan nilai-nilai positifnya, namun tidak tepat jika dibaca oleh anak-anak karena novel ini sulit untuk dipahami mereka mengingat kata-katanya yang berbelit-belit.