TUGAS AKHIR SEMESTER
WACANA
TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM ANMASI
UPIN DAN IPIN
Dosen
Noor Cahaya, S. Pd., M. Pd
Kelompok VIII
NORHALIMAH
NIM A1B110239
Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
2013
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan
syukur kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Noor Cahaya, S. Pd., M. Pd.
selaku dosen WAcana Bahasa Indonesia serta pihak-pihak lain yang telah membantu
dalam penyelesaian penelitian ini.
Penelitian ini disusun untuk
memenuhi tugas akhir Wacana Bahasa Indonesia. Adapun judul dari penelitian ini
yaitu Tindak Tutur Ekspresif pada Film Animasi Upin dan Ipin.
Penulis selaku penyusun penelitian ini meminta maaf kepada semua pihak apabila
dalam penelitian ini terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan. Oleh karena
itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dapat
memperbaikinya dimasa yang akan datang. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
Banjarmasin,
13 Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 4
D. Manfaat ......................................................................................................... 4
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Tindak Tutur Ekspresif.................................................................................. 6
B. Film Animasi.. ............................................................................................... 6
C. Upin dan Ipin. ............................................................................................... 6
BAB III : METODE
A. Pendekatan ................................................................................................... 9
B. Metode ......... .............................................................................................. 9
C. Data dan Sumber Data.................................................................................. 9
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 9
BAB IV : HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Transkripsi Percakapan Film
Animasi Upin dan Ipin..................................... 10
B. Pembahasan ................................................................................................... 19
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
26
B. Saran..............................................................................................................
26
DAFTAR RUJUKAN.........................................................................................................
27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Film adalah karya
cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang
dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita
video, piringan video dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam
segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronika,
atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan atau
ditayangkan dengan sistem mekanik, elektronik
dan lainnya. ( http://mind8pro.blogspot.com/p/production-house.html, Mei 2013: 7.41 WIT).
Selain sebagai media
komunikasi, film juga memuat dialog yang disampaikannya melalui percakapan
antartokoh. Lane (dalam Richard dalam Jumadi, 2010: 59) memberikan beberapa hal tentang tujuan
percakapan, yakni sebagai pertukaran informasi, memelihara tali persahabatan
sosial dan kekerabatan, negosiasi status dan pengambilan keputusan, serta
pelaksanaan tindakan bersama.
Sebuah percakapan
merupakan bentuk
wacana lisan yang di dalamnya terdapat tindak tutur. Dengan kata lain,
percakapan adalah wujud nyata dari pelaksanaan tindak tutur.
Dalam kehidupan
sehari-hari tindak tutur dapat ditampilkan secara bervariasi. Seperti
halnya film dalam wujud animasi.
Film
animasi adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga
menjadi gambar yang bergerak. Film animasi
pada dasarnya didasarkan pada cerita-cerita berbau fantasi. Oleh karena itu,
anak-anak sangat menyukai film dalam wujud ini. Sebab mereka menggunakannya
sebagai wadah untuk berfantasi dengan gambarnya yang unik, lucu dan penuh
ekspresi. Fantasi bahkan menjadi unsur yang mendukung meningkatnya kreativitas
anak. Melalui film animasi yang sangat disukai anak-anak, kita dapat mengkaji
ekspresi diri yang dimunculkan oleh tokohnya malalui tindak tutur lokusi. Yakni
tindak tutur yang menghasilkan tindakan dasar ujaran yang menghasilkan ekspresi
linguistik.
Berkenaan dengan
ekspresi linguistik, penulis tertarik untuk meneliti “Tindak Tutur Ekspresif
pada Film Animasi Upin dan Ipin.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
a. Bagaimanakah
tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film animasi Upin dan Ipin?
C. Tujuan Penulisan
Agar penelitian ini
terarah secara jelas, ditetapkanlah tujuan penulisan sesuai dengan rumusan
masalah di atas sebagai berikut.
a.
Untuk mengetahui
tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film animasi Upin dan Ipin.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari
penelitian ini sebagai berikut.
a.
Dapat memperkaya
khasanah pengetahuan mengenai tindak tutur ekspresif.
b.
Dapat menjadi
penunjang landasan kajian wacana atau pragmatic untuk pengembangan penelitian
beriktunya.
c.
Dapat dijadikan
sebagai suatu media pembelajaran untuk mengenal tindak tutur ekspresif.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Tindak
Tutur Ekpresif
Alasan ditampilkannya
tindak tutur adalah bahwa di dalam mengucapkan suatu kalimat, pembicara tidak
semata-mata mengatakan sesuatu dengan mengucapkan kalimat itu. Di dalam
pengucapan ia juga “menindakkkan sesuatu” (Purwo halaman 21, docsearchpro.com/bab-ii-pragmatik-implikatur-tindak-tutur-dan-wacana...)
Rustuno (dalam tindak
tutur atau tindak ujar merupakan entitas yang bersifat sentral di dalm
pragmatik. Tindak tutur atau tindak bahasa adalah bagian dari peristiwa yang
merupakan fenomena aktual dalam situasi tutur. Jika peristiwa tutur di dalam
bentuk praktisnya adalah wacana percakapan, maka unsur pembentuknya adalah
tuturan Suyono halaman 20, docsearchpro.com/bab-ii-pragmatik-implikatur-tindak-tutur-dan-wacana...)
Pada umumnya para
pakar menyatakan bahwa ekspresif merupakan tindak tutur yang berfungsi untuk
mengekspresikan perasaan dan sikap seseorang terhadap keadaan atau sesuatu.
Oleh karena itu Searle (2001) menyatakan bahwa fokus utama tindak tutur ini
adalah untuk mengungkapkan keadaan psikologis seseorang yang ditetapkan oleh
kondisi kejujuran tentang keadaan sebagaimana yang ditetapkan oleh isi
proposisi. (Jumadi, 2010: 56)
Tindak
tutur ekspresif merupakan bentuk tindak tutur yang menyatakan apa yang
dirasakan oleh P. Dengan tindak tutur ini, P mengekpresikan keadaan-keadaan
psikologis tentang pernyataan-pernyatan rasa senang, rasa tidak senang,
perasaan sedih, perasaan luka, perasaan gembira, perasaan duka, ucapan terima
kasih, ucapan selamat, dan ucapan belasungkawa (Searle dalam Jumadi, 2010:
141).
Tindak tutur ekspresif adalah
jenis tindak tutur yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan atau kondisi
psikologis atau apa yang ada di dalam benak penutur yang nantinya berpengaruh pada
mitra tutur (Yuniarti, 2010: 15).
Tindak ekspresif adalah tindak yang mengungkapkan
sikap penutur tantang sesuatu; misalnya: ungkapan maaf, ungkapan terima kasih,
ungkapan untuk menyambut sesorang. Kalimat Tanya bahasa Indonesia dapat
digunakan untuk menyatakan sikap penutur yang mengekspresikan berbagai situasi
psikologis penutur seperti: keheranan (kaget), kesangsian, kekhawatir,
kekecewaan, penyesalan, kekesalan, protes, dan kemarahan. Pada dasarnya semua
kata ini berada dalam satu domain kosa kata yang menyatakan sikap negatif
seseorang tentang sesuatu.
journal. uny.ac.id/index.php/litera/article/download/1067/939
Dari beberapa pendapat di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa tindak tutur ekspresif yaitu tindak tutur yang
dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai ekspresi mengenai hal
yang disebutkan di dalam ujaran itu, misalnya memuji, menyindir, mengeluh,
mengucapkan terima kasih dan mengkritik, dan meledek.
B.
Film
Animasi
Film adalah merupakan media
komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan
pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak
mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana
film itu sendiri tumbuh.
(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pai_0700234_chapter2.1.pdf)
Animasi berasal dari kata dalam bahasa latin anima, yang secara
harfiah berarti jiwa (soul), atau animare yang berarti nafas kehidupan
(vital breath). Dalam bahasa Inggris, animation yang berasal dari kata animated
atau to animate, yang berarti membawa hidup atau bergerak.
Istilah animasi berawal dari semua penciptaan kehidupan atau meniupkan
kehidupan ke dalam obyek yang tidak bernyawa atau benda mati (gambar). (http://www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-film-animasi.html, 13 Mei 2013, 8:15 WIT).
Definisi Animasi sendiri berkembang menjadi gambar dua dimensi yang
seolah-olah hidup dan dapat bergerak.
Gerakan ini ditimbulkan dari sebuah teknik manipulasi dengan menggunakan teknik
dua dimensi maupun tiga dimensi dan hasilnya dalam bentuk film animasi. (http://www.anneahira.com/film-animasi.htm,
13 Mei 2013, 8: 27).
Dari beberapa pendapat di
atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa film animasi adalah hasil dari
gambaran tangan yang diolah menjadi bergerak bisa menggunakan teknik dua
dimensi ataupun tiga dimensi.
C.
Upin dan Ipin
Upin dan Ipin
merupakan sepasang kakak-beradik kembar berusia belia yang tinggal bersama Kak
Ros dan Mak Uda (biasa dipanggil Opah) di Kampung Durian Runtuh setelah
kematian kedua orangtua mereka sewaktu masih bayi. Upin dan Ipin bersekolah di
Tadika Mesra yang terletak dalam kawasan kampung, di mana mereka berteman
dengan banyak teman yang bermacam-macam tingkah lakunya, seperti Mei Mei yang
imut dan berkepribadian cerdas, Jarjit Singh yang gemar membuat humor dan
membuat pantun, Ehsan yang suka menyendiri, cerewet dan suka makan, Fizi (sepupu
Ehsan) yang penuh keyakinan diri tetapi suka mengejek orang lain, dan Mail yang
berkemampuan untuk berjualan, suka melamun dan mengantuk karena ia berjualan
ayam semalam dan pandai berhitung.
Kampung
Durian Runtuh dipimpin oleh Isnin bin Khamis yang lebih dikenal bernama Tok
Dalang karena merupakan ahli
wayang kulit. Tok Dalang memiliki sebuah
pohon rambutan
untuk tujuan komersial dan memelihara
ayam jantan yang bernama
Rembo. Penduduk lain yang dikenal ialah Muthu, pedagang makanan yang tinggal
bersama anaknya Rajoo dan sapi peliharaannya yang bernama Sapy; Saleh, seorang
transgender yang senang berkata kasar; dan Ah Tong, pengirim tanaman yang
pandai berbicara. Kampung Durian Runtuh juga didatangi oleh seorang gadis
bernama Susanti yang merupakan pindahan dari Jakarta, Indonesia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Upin_%26_Ipin)
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Pendekatan
Pendekatan yang
digunakan untuk meneliti Tindak Tutur Ekspresif pada Film Animasi Upin dan Ipin
ini adalh pendekatan kualitatif. Karena objek yang diamati berupa objek yang di
amati diambil dari video Upin dan Ipin episode 13, 14, dan 15.
B.Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Yaitu metode yang
berusaha menggambarkan sesuatu yang terjadi
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
C. Data dan Sumber Data
Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tindak tutur direktif yang berupa kata,
kalimat, dan wacana. Sumber data dalam penelitian ini adalah film animasi Upin
dan Ipin episode 13, 14 dan 15 yang ditranskripsikan.
D. Teknik Penelitian
a.
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat dan
teknik pustaka. Teknik penelitian yang dilakukan adalah dengan cara
mendeskripsikan dan menganalisis data atau kalimat-kalimat yang terdapat tindak
tutur ekspresif dari video yang telah ditranskripsikan ke dalam teks. Dengan
teknik penelitian ini, akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai tindak tutur
ekspresif dari film animasi Upin dan Ipin episode 13, 14, dan 15. Durasi dari
film Upin dan Ipin episode 13 selama 5 menit 2 detik, episode 14 selama 5 menit
dan episode 15 selama 5 menit. Jadi jumlah durasi pada 3 episode filmnya ad 15
menit 2 detik.
b.
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini denga teknik sebagai berikut.
·
Mengumpulkan data dari
film animasi Upin dan Ipin.
·
Mentranskripsikan data
yang telah dikumpulkan.
·
Mengidentifikasi data
yang berkenaan dengan tindak tutur ekspresif.
·
Menyimpulkan data dan
menyusun laporan hasil penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Transkripsi Percakapan Film
Animasi Upin dan Ipin
Transkripsi
percakapan film animasi Upin dan Ipin adalah sebagai berikut.
1.
Episode 13: Sayang Kak Ros
Upin : Kak ros kak ros tak lame lagi raya kan? Kita
orang tak de baju raya keh?
Kak Ros : Pakai za tahun lepas punya.
Upin :Alah kak,
tak seronok lah tak de baju baru.
Ipin : Ha eh lah ka, yang dulu punya dah pendek.
Kak Ros : Hayaleh, macamlah kau tu tak tinggi sangat.
Ipin : Alah lah ka, kawan kita orang semua dah baju
raya baru tau.
Kak Ros : Tak payah lah nengok orang.
Upin : Halah
akak ne, cum lah Ipin kita minta ka opa?
Ipin : Hemmm, betul betul betul.
Upin+Ipin : Opah…
Opah : Iya
Ipin : Opah, raya ne tak da baju baru kah?
Opah : Ada, nak warna apah?
Ipin : Hah,
Ipin nak warna merah jambu.
Upin : Ih, itu warna perempuan lah.
Ipin : Ya
keh?
Upin : Kan akak suka pakai warna tu.
Ipin : Ya lah, Ipin nak warna kuning lah.
Upin : Tak boleh.
Ipin : Hah,
apa salah pula?
Upin : Aku dah cup.
Ipin : Ih,
mana main cup cup.
Upin : He he
Opah : Tak pe, nanti opah belikan sepasang sorang.
Upin : Opah, bila kita nak pergi beli?
Opah : Bila sampe masanya kita pergilah.
Upin+Ipin : Janji yah opah?
Opah : Janji…
Upin : Heem,
opah nak belikan kita orang baju baru.
Ipin : Heeh.
Kak Ros : Heh, opah manjakanlah dia orang tu.
Ipin : Jangan marah.
Upin : Eh Mail kau nak pergi mana?
Mail : Cari buluh dengan bapak aku.
Ipin : Cari buluh? Buat ape?
Upin : Kau nak buat meriam buluh eih.
Mail : Heh, tak lah, aku nak buat lemang, kau bapak
aku jual lemang raye.
Upin : Ya keh, jangan jadi macam Fiji main marcun itu
bahaye.
Ipin : Ingat, menyesal nanti.
Mail : Tau, aku pun raye juga.
Upin : Ih, kau kan tak puase, mana boleh raye.
Ipin : Betul betul betul.
Mail : Kan aku dah puasa satu hari, cikgu Jasmin
cakap itu satu permulaan yang bagus.
Upin : Boleh kah satu hari je puasa?
Mail : Tahun depan aku puasa lah.
Ipin : Betul tu, tahun ne dah lambat.
Mail : Dah lah, opah kau nak beli lemang tak, aku
jual 5 ringgit sebatang.
Upin : Opah.., Mail jual lemang 5 ringgit sebatang,
opah nak beli tak?
Opah : Nak, beli lah 4 batang.
Upin : Hah, dengar tu.
Mail : Dengar, malam raye aku antar.
Upin : Cum lah kita cari budak budak lain.
Memei : Wah, lu punya baju banyak cantik.
Ikhsan : Ha tu lah, aku baru aja beli dengan bapak aku tadi, ini tuk raya
pertama, ini tuk raya kedua.
Upin : Ai besarnya baju melayu kau Fiji?
Fizi : Ih ni Ihsan punya lah, aku punya ka rumah.
Ipin : Hah, kau dapat 3 Ihsan?
Ikhsan : Hu Oh, ini kalau baju lain
kena rendang.
Fizi : Aku punya warna hitam, kalau terkena rendang
pun takkan nampak, kau orang punya warna apa?
Upin : Ha, kita orang tak beli lagi, tapi aku nak warna kuning. Ipin nak merah jambu…
Ipin : Bukanlah biru..
Fizi : Koo rang tak beli lagi, raya dah dekat ne.
Memei : Ya lah, nanti abang Salih ukur badan.
Upin : Betul juga tuh, kita kena tanya opah ne.
Ihsan : Ya udah lah, aku tak sabar nak coba baju raye
aku ne.
Fizi : He oh, aku pun naik balik.
Fizi+Ihsan : Bye…
Memei : Cum lah kita main!
Ipin : 3 orang ja nak main ape?
Memei : Ha, kita main masak-masak.
Ipin : Ha
masak ayam goring…
Upin : Ih, tak apalah kita orang pun nak balik tanya
opah, bye Memei.
Ipin : Pagi nanti datang kau.
Upin : Opah opah, kita dah nak raye kan?
Opah : He ah.
Ipin : Baju raye kita orang opah lupa keh?
Opah : Tak…
Upin : Tapi opah tak ajak pun kita orang pergi beli?
Opah : Tak payah…
Upin : Tak payah?
Opah : Ros…dah?
Kak Ros : Dah opah…
Opah : Hah, pergilah jemput kak Ros!
Upin : Buat ape, nanti akak marah, betulkan Ipin?
Ipin : Betul betul betul, nanti kena hantam dengan
akak.
Opah : Tak, pergi ajalah!
Upin+Ipin : Heem…
Wah,
cantiknya…
Upin : Terima
kasih ya kak.
Kak Ros : Hah, ini akak jahitkan, khas
untuk adik-adik akak yang rajin berpuase, suke?
Upin+Ipin : Suka, sayang kak Ros…
2.
Episode 14: Ketupat
Upin : Akak, nak kita orang tulung?
Kak Ros : Tak nak!
Ipin : Nak lah ka.
Kak Ros : Orang kata tak nak, tak nak lah.
Opah : Alah Ros, biarlah dia orang tulung, ha duduk
duduk.
Ipin : Hah,
blaaaaa…
Kak Ros : ihhhh, ha, ambil daun tu,
anyamlah!
Upin : Alah, tenang ja ne, ya kan Ipin?
Ipin : Betul betul betul.
Upin : Akak, ne daun apa?
Kak Ros : Daun kelape.
Upin : Nak buat macam mana ne ka?
Kak Ros : Ha bukan yang tu, tu ada lidi
lagi lah, ambil yang ne!
Upin : Apalah
kau Ipin, itupun tak tau.
Ipin : Hemm, memang tak tau.
Upin : Macam mana ne Ipin?
Ipin : Heemm entah…kita tengok opah buat ja lah!
Upin+Ipin : Ha? ha? ha?
Upin : Akak, malam ne kita gantung kat (kartu) raye
ya? Kita orang dapat banyak dari kawan kawan.
Ipin : Betul, akak ada dapat tak?
Kak Ros : Ade, sikit je.
Upin : Ya kah
kak, abang tu ada bagi?
Kak Ros : Ha, abang mana?
Upin : Alah ka,
macam tak tau pula?
Ipin : Abang
Mul…haha
Kak Ros : Alah, pandai pandai ja.
Upin+Ipin : Hahahaa
Opah : Hemmmmm. Kau berdua ada bagi kat (kartu) raye
pada cikgu tak?
Upin+Ipin : Ada.
Upin : Kawan-kawan lain pun bagi.
Opah : Ha, bagus!
Upin : Macam mane ne Ipin
Ipin : Ha, macam ne, mula-mula masuk sini, mbah tu
tarik sini, mbah tu pusing pula. Ha, kan
dah jadi?
Upin : Ihhh, bukan macam tu lah, mari sini aku buat!
Upin : ha, macam ne.
Ipin : Betul
betul betul.
Upin : Juga macam ne?
Ipin : Owh,
betul betul betul.
Upin : Macam ne?
Ipin : Ha,
betul betul betul.
Kak Ros : Ha, apa yang betulnya? Kan
salah tu?
Ipin : Betul
betul betul, salah.
Upin : Heh.
Upin : Macam ne ka?
Kak Ros : Ha, tu namanye ketupat tak
jadi, memang kau orang tak pandai, menyibuk ja.
Upin : Susah lah kak Ros.
Ipin : Ho oh, macam mana ne?
Opah : Tak pe, baru belajar sekali mana boleh pandai.
Ambil daun tu, coba lagi!
Ha,,,tengok,
ketupat opah dah siap!
Upin : Wah,,,
cantiknya!
Kak Ros : Ha, tengok. Akak punya ketupat pun dah siap!
Ipin : Ih,
akak punya tak jadilah, tak macam opah punya.
Kak Ros : Akak punya ketupat bawanglah.
Upin : Ha,
bentuknya kaya macam badan akak lah, haha.
Ipin : Haha…betul betul betul.
Kak Ros : eiiiihhh budak ne…
Upin : Jangan marah kak, bulan puase kan banyak
sabar!
Ipin : Nanti kureng pahala.
Upin+Ipin : ahahaaaaa
Ipin : Lepas ne nak buat ape dengan ketupat ne
opah?
Kak Ros : Lepas ne, kita isi dengan
beras, lepas tu rebus, jadilah ketupat.
Upin : Lepas tu kita orang makan. Yeeeeeeeeeee!
Ipin : betul betul betul.
Kak Ros : Makan ajalah yang kau tau.
Upin : Kalau tak tau makan, matilah ka.
Upin+Ipin : ahahaahahahaha.
Opah : Dah dah tu jangan kau nak menusik kak Ros,
cepat buat, ikut opah ne!
Ipin : Opah, macam mana nak masukkan beras ne, dah
penuh?
Kak Ros : Yang kau sumbat dengan tangan
kau tu buat apeh? Buka balik!
Upin : Hah, dah jadi!
Kak Ros : Ihhh kecilnya, mana cukup orang
nak makan?
Upin : Hah? Tak pa lah, ne Upin punya, biar Upin ja
yang makan.
Kak Ros : Kau ne menghabiskan beras ja,
kau buat balik betul betul!
Upin : Alah, tak nak buat lah, main lebih bagus, ya
kan Ipin?
Ipin : Betul betul betul.
Kak Ros : Itulah orang malas belajar,
lekas putus ase.
Upin : Tapi tak mengape, asal jangan putus makan.
Upin+Ipin : Lari….
Kak Ros : Hey, balik, buat ketupat ne! tadi sibuk sangat nak buat.
Fizi : Ih, kanape ne?
Upin : Kak Ros mengamuk, dia buat ketupat, disuruh
kite orang tulung, kite orang tak nak.
Ipin : Kite orang larilah.
Fizi : Makku dah siap masak dah.
Ipin : Cepatnye?
Fizi : Ya lah, beli ja yang dah siap, tak payah
susah susah.
Upin : Ade keh?
Fizi : Ade, mail jual.
Upin+Ipin :
Hah???
Mail : Dua singgit dua singgit dua singgit!
3.
Episode 15: Zakat Fitrah
Opah : Amboy,
kotornya, macam balacan.
Pergi mandi!
Ipin : Sejam lagi lah, penat neh.
Upin : Opah, ketupat Upin dah masak?
Opah : Belum, opah tengah rebus lagi, nanti boleh buat
di wadah bebuka.
Ipin : Bagus bagus bagus.
Upin : Opah, tadi masa kita orang balik, ramai orang
ka surau.
Ipin : Betul betul betul.
Opah : Iye..?
Ipin : Iye opah
Ipin : Wah,
banyaknya dapat duit.
Upin :Ya lah.
Upin : Ihsan apalah yang bapak kau buat tu.
Ihsan : Bapak aku tengah bayar zakat, dia tiap tahun
macam tu.
Ipin : Hah, bayar apa?
Ihsan : Hah, tu lah aku tak tau,,apak aku tu..
Bapak Ihsan : Intan payung, dah dah cum balik.
Fizi : Ha
intan payung?
Ihsan : Hadahlah, aku balik dulu.
Fizi : Ih Ihsan tunggu aku!
Ihsan : Apalah
Fizi ne, janganlah panggil macam tu depan kawan-kawan.
Upin : Betul opah, tu orang bayar kat…kat…kat…apalah
Ipin?
Ipin : Entah?
Upin : Ih….
Opah : Lha, opah lupe, Ros...Ros…cepat…
Kak Ros : Ya Opah.
Upin : Kenape Opah, Opah lupe ape?
Opah : Bayar zakat.
Upin : Ha, tu lah opah, zakat, ehem ehem jangan risau
opah, bagi ja duit biar Upin dan Ipin yang bayer zakat.
Ipin : Betul betul betul, bagi ja tu duit, lepas tu
salam.
Opah : Kau budak-budak mana tau, Ros jaga ketupat ne,
dah nak masak!
Kak Ros : Baik opah…
Ipin : Nak ikut nak ikut.
Upin+ipn : Assalamualaikum…
Upin : Hem, tak da orang lah opah.
Opah : Ha, mari kita pergi rumah dia cepat!
Upin+Ipin : Assalamualaikum, tu…oh
atu…
Atu Dalang : Walaikumussalam, siapa je yang datang, dah nak buka pause ne.
Ih kau Dah, apa hal kau datang ne?
Opah : Ne aku nak bayar zaket, besok dah nak raye,
takut tak sempat pula.
Upin : Ha ah tu, opah dah lupe, nasib baik kita orang
yang ingatkan.
Atu Dalang : Oh, bagus lah tu, ha… naik!
Opah : Nah ambil ne, duit ini duit zakat fitrah yang
wajib untuk aku dan tanggunganku bagi
tahun ne.
Atu Dalang : Aku teri…
Upin : Ih, kenape atu tak salem? kan surau tadi atu
salam sama orang.
Ipin : hem, betul betul betul.
Atu Dalang : Ih
budak ne, mari sini!
Upin : Is, akulah, akukan abang.
Ipin : Alah,
heh…
Opah : Ha, cakaplah.
Upin : Cakap ape atu?
Atu Dalang : Cakaplah ape yang kau nak cakap.
Upin : He he,
kan tadi opah dah cakap, atu pun dah ambil duit opah, sekarang atulah jawab.
Atu Dalang : Iya tak iya juga, aku terima
zakatnya.
Ipin : Bagus bagus bagus.
Atu Dalang : Ha, nah, ini resepnya.
Upin : Ih, nak buat ape ne tu?
Atu Dalang : kau simpen ja lah!
Ipin : Simpen?
Opah : Ha, dah, aku nak balik dulu.
Atu dalang : Iya lah.
Upin+Ipin : Atu, assalamualaikum.
Atu Dalang : Walaikumussalam.
Opah : Jangan lupe malam ne.
Atu dalang : Insyallah.
Upin : Jangan lupa apa opah?
Opah : Tak de ape.
Upin : Ih Ipin, esok raye kan, kita mesti pergi rumah
atu Dalang.
Ipin : Kenapa mesti?
Upin : Ya lah, kan orang bagi dia banyak duit.
Ipin : Hem, betul betul betul.
Kak Ros : Ih, itu bukan duit dia lah.
Upin : Hah?
Bukan?
Kak Ros : Iya lah, di kutip aje, duit tu
nanti dia bagikan pada orang yang berhak.
Upin : Kita orang boleh dapat tak?
Kak Ros : Boleh.
Upin+Ipin : Ye….
Kak Ros :
Boleh plak.
Upin : Ha,
opah…apalah kak Ros ne?
Opah : Macam ne, dalam bulan ramadhan, kita yang hidup
senang, cukup makan, cukup pakai, wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk diberi
kepada orang susah, miskin…
Upin : Napa nak bagi?
Ipin :Ha…suka
Upin : Iiish
Kak Ros : Supaye mereka da makanan di
pagi raye, jadi semua orang gembiralah.
Ipin : Gembira…Hap
Kak Ros : Ipin, baca doa dulu!
B.
Pembahasan
Berdasarkan transkripsi percakapan di atas, maka diperoleh
data tindak tutur ekspresif sebagai berikut.
1.
Ekspresi Senang
Hah, Ipin nak warna merah
jambu
Tuturan di atas berisikan tindak ekspresif yang menyatakan
rasa senang dari Ipin karena baju baru untuk hari raya akan segera didapatnya
yaitu baju baru dengan warna merah jambu.
Heem, opah nak belikan kita
orang baju baru
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang diekspresikan dengan rasa senang lewat sindiran Upin kepada kak Ros yang tidak membelikan
baju baru untuk Upin dan Ipin.
Wah, lu punya baju banyak
cantik
Tuturan di atas dituturkan oleh Memei yang berisikan
tindak tutur ekspresif perasaan senang
melalui rasa kagum Memei ketika melihat baju barunya Ikhsan.
Ha tu lah, aku baru aja beli
dengan bapak aku tadi, ini tuk raya pertama, ini tuk raya kedua
Tuturan di atas dituturkan oleh Ikhsan yang berisikan tindak tutur
ekspresif perasaan senang dengan rasa
bangga yang diperlihatkannya kepada Upin, Ipin, Memei dan Fiji karena memiliki
3 buah baju baru yang baru dibelinya bersama bapaknya.
Aku nak warna kuning. Ipin
nak merah jambu
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif perasaan senang dengan rasa bangga sekaligus mengejek Ipin yang
diperlihatkannya kepada Memei, Fiji dan Ikhsan bahwa dia menginginkan baju baru
untuk lebaran warna kuning dan Ipin warna merah jambu.
Ha masak ayam goring
Tuturan di atas dituturkan oleh Ipin yang menyatakan tindak
tutur ekspresif perasaan senang untuk
menanggapi ajakan dari Memei untuk bermain masak-masakan.
Heem…
Wah, cantiknya
Tuturan di atas dituturkan
oleh Upin dan Ipin yang berisikan tindak tutur ekspresif perasaan senang yang
mengekspresikan rasa kagum ketika melihat 2 lembar baju yang diperlihatkan Kak
Ros kepada mereka. Upin dan Ipin mengekpresikan tindak tuturnya dengan
menggunakan kata heem dan wah.
Terima kasih ya kak
Suka, sayang kak Ros
Tuturan di atas dituturkan oleh upin dan Ipin yang berisikan
tindak tutur ekspresif perasaan senang yang mengekspresikan ucapan terima kasih
dan rasa sayang mereka kepada Kak Ros yang telah menjahitkan baju untuk hari
raya. Upin dan Ipin mengekspresikan tindak tuturnya dengan menggunakan kata terima kasih dan sayang.
Hah, blaaaaa
Tuturan di atas dituturkan
oleh Ipin kepada Kak Ros yang berisikan tindak tutur ekspresif perasaan senang
dengan menjulurkan lidahnya karena sikapnya dibela oleh Opahnya.
Ya kah kak, abang tu ada
bagi?
Alah ka, macam tak tau pula
Abang Mul…haha
Hahahaa
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin dan Ipin secara
bergantian yang berisikan tindak tutur ekspresif perasaan senang dengan tertawa
dan tersenyum meledek kak Ros. Upin dan
Ipin mengekspresikan tindak tuturnya dengan kata yak ah ka, alah ka, dan hahaha.
Ha, kan dah jadi
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif perasaan senang karena anyaman ketupat yang dibuatnya sudah
jadi.
Betul betul betul
Owh, betul betul betul
Ha, betul betul betul
Betul betul betul, salah
Tuturan di atas dituturkan oleh Ipin yang berisikan tindak
tutur ekspresif perasaan senang untuk
menyatakan bentuk-bentuk ketupat yang dibuat oleh Upin sudah benar walaupun
akhirnya dia menyatak salah. Ipin mengekspresikan tindak tuturnya dengan kata owh, ha dan salah.
Ha,,,tengok, ketupat opah
dah siap
Ha, tengok. Akak punya
ketupat pun dah siap
Tuturan di atas dituturkan oleh opah dan kak Ros yang
berisikan tindak tutur ekspresif
perasaan senang yang diperlihatkannya kepada Upin, Ipin dan sambil
memperlihatkan ketupat yang telah dibuatnya telah selesai satu buah. karena.
Opah dan Kak Ros mengekspresikan tuturannya dengan kata ha, tengok.
Wah,,, cantiknya
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang menyatakan kekaguman Upin pada ketupat yang telah dibuat
opahnya. Upin mengekspresikan tindak tuturnya dengan menggunakan kata wah.
Ahahaaaaa
Ahahaahahahaha
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin dan Ipin secara bersamaan.
Tuturan tersebut berisikan tindak tutur ekspresif dengan ekspresi mengejek
ketupat Kak Ros sambil mengganggu kak Ros yang sibuk membuat ketupat.
Yeeeeeeeeeee!
Tuturan di atas dututurkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif ungkapan rasa senangnya karena setelah ketupat tersebut di
rebus bisa langsung dimakannya. Upin mengekpresikan tindak tutur ekspresifnya
dengan kata yeeeeeee!
Wah, banyaknya dapat duit.
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif ungkapan rasa senangnya dengan ekspresi kagum ketika melihat
banyaknya uang yang terkumpul di meja mesjid tepat dihadapan Atu Dalang. Upin
mengekspresikan tindak tuturnya dengan menggunakan kata wah.
Ha intan payung
Tuturan ini dituturkan oleh Fizi yang berisikan tindak tutur
ekspresif ungkapan rasa senang dengan ekspresi mengejek Ikhsan ketika mendengar
ucapan ayah Ikhsan yang memanggilnya dengan sebutan intan payung. Fizi
mengekspresikan tindak tuturnya dengan menggunakan kata ha.
He he, kan tadi opah dah
cakap, atu pun dah ambil duit opah, sekarang atulah jawab
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif ungkapan rasa senang karena Atu Dalang telah berjabat tangan
dengannya sebagai bukti penyerahan zakat fitrah. Upin mengekspresikan tindak
tuturnya dengan menggunakan kata he he.
Ha…suka
Gembira…Hap
Tuturan di atas dituturkan oleh Ipin yang berisikan tindak
tutur ekspresif berupa ungkapan rasa senang karena mendapati di dalam piring
Ipin telah berisi ayam goreng pada saat berbuka puasa. Ipin mengekspresikan
tindak tuturnya dengan menggunakan kata ha
dan gembira.
Berdasarkan pembahasan di atas, mengenai tindak tutur
ekspresif untuk pernyataan rasa senang
maka diperoleh hasil ekspresi dalam bentuk kagum, menyindir, meledek, ucapan terima
kasih, mengejek dan bangga.
2.
Ekspresi Tidak Senang
Alah kak, tak seronok lah
tak de baju baru
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif berupa ungkapan tidak senang yang diekspersikannya dengan rasa
kecewa karena Kak Ros mengatakan bahwa Upin dan Ipin tidak mendpaat baju baru
lebaran tahun ini.
Hayaleh, macamlah kau tu tak
tinggi sangat
Tuturan di atas dituturkan
oleh Kak Ros yang berisikan ungkapan
tidak senang yang diekspresikannya dengan mengejek Upin dan Ipin yang badannya
tidak terlalu tinggi. Kak Ros mengekspresikan tindak tuturnya dengan
menggunakan kata hayaleh.
Halah akak ne, cum lah Ipin
kita minta ka opa?
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang berupa ungkapan tidak senang dengan menunjukkan rasa
kecewa kepada Kak Ros karena permintaan membeli baju baru tidak dipenuhi.
Hah, apa salah pula?
Tuturan di atas dituturkan oleh Ipin yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang berupa ungkapan tidak senang karena Upin tidak memperbolehkannya
meminta baju baru berwarna merah jambu.
Ih, mana main cup cup
Tuturan di atas dituturkan oleh Ipin yang berisikan tindak
tutur ekspresif tidak senang dengan menunjukkan rasa kesal kepada Upin karena
warna baju yang diinginkannya telah dipilih oleh Upin. Ipin mengekspresikan
tindak tuturnya dengan menggunakan kata ih.
Heh, opah manjakanlah dia
orang tu
Tuturan di atas dituturkan oleh Kak Ros yang berisikan tindak
tutur ekspresif tidak senang dengan menunjukkan rasa kesal kapada Upin dan Ipin
yang menyindirnya, karena mereka kan mendapat baju baru dari Opah. Kak Ros
mengekspresikan tindak tuturnya dengan menggunakan kata heh.
Orang kata tak nak, tak nak
lah
Tuturan di atas dituturkan oleh kak Ros yang berisikan tindak
tutur ekspresif dengan menunjukkan rasa kesal kepada Upin dan Ipin yang
menawarkan bantuan kepadanya untuk membantu membuat ketupat. Rasa kesal kak Ros
diekspresikannya dengan kata tak nak yang diulang dua kali.
Apalah kau Ipin, itupun tak
tau
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang berupa ungkapan tidak senang dengan ekspresi mengeluh
kepada Ipin yang tidak tahu cara membuat ketupat.
Ha, abang mana
Tuturan di atas dituturkan oleh kak Ros yang berisikan
ungkapan tidak senang dengan berkacak pinggang di depan Upin dan Ipin yang
sedang meledeknya.
Ih, akak punya tak jadilah,
tak macam opah punya
Tuturan di atas dituturkan oleh Ipin yang berisikan tindak
tutur eskpresif tidak senang berupa ejekan kepada kak Ros yang ketupatnya tidak
seperti yang dibuat opahnya.
Akak punya ketupat bawanglah
Eiiiihhh budak ne…
Tuturan di atas dituturkan oleh Kak Ros yang berisikan tindak
tutur ekspresif berupa ungkapan tidak senang terhadap ejekan dari Ipin yang
menganggap ketupatnya belum jadi. Kak Ros mengekspresikan tindak tuturnya
dengan menggunakan kata eiiiiiiiih.
Hey, balik, buat ketupat ne!
tadi sibuk sangat nak buat
Tuturan di atas dituturkan oleh Kak Ros yang berisikan tindak
tutur ekspresif berupa ungkapan rasa kesal pada Upin dan Ipin yang berlari ke
luar rumah setelah menganggunya dan tidak mau lagi belajar membuat ketupat.
Amboy, kotornya, macam
balacan
Tuturan di atas dituturkan oleh Opah yang berisikan tindak
tutur ekspresif berupa ungkapan tidak senang ketika melihat badan Upin dan Ipin
yang kotor setelah bermain. Opah mengekspresikan tindak tuturnya dengan kata amboy.
Apalah Fizi ne, janganlah
panggil macam tu depan kawan-kawan
Tuturan di atas dituturkan oleh Ikhsan yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang menyatakan rasa tidak senangnya pada tuturan Fizi yang
memanggilnya dengan sebutan intan payung.
siapa je yang datang, dah
nak buka pause ne
Tuturan di atas dituturkan oleh Atu Dalang yang berisikan
tindak tutur ekspresif yang menyatakan rasa tidak senangnya dengan menggerutu
karena ada orang yang bertamu saat akan berbuka.
Ih budak ne, mari sini
Tuturan di atas dituturkan oleh Atu Dalang yang berisikan
tindak tutur ekspresif yang menyatakan rasa kesalnya sambil meminta Upin
menjabat tangannya.
Alah, heh…
Tuturan di atas dituturkan oleh Ipin yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang menyatakan rasa tidak senangnya karena Upin telah
mangatakan bahwa Upin adalah abangnya dia, sehingga Upin lah yang berhak
menjabat tangan Atu Dalang untuk menyerahkan zakat fitrah.
Ih, itu bukan duit dia lah
Tuturan di atas dituturkan oleh Kak Ros yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang menyatakan rasa tidak senangnya pada niat Upin dan Ipin
untuk pergi kerumah Atu Dalang mengharapkan pembagian uang zakat fitrah.
Ha, opah…apalah kak Ros ne
Tuturan di atas dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak
tutur ekspresif yang menyatakan rasa tidak senang dengan menunjukkan muka
cemberut dan mengadukan kepada Opah sikap kak Ros yang telah mengerjainya.
Iiish
Tuturan ini dituturkan oleh Upin yang berisikan tindak tutur
ekspresif yang menyatakan rasa tidak senangnya kepada tingkah laku Ipin yang
langsung mengambil ayam goreng yang disuguhkan Kak Ros. Upin mengekspresikan
tindak tuturnya dengan kata iiish sambil
memukul tangan Ipin.
Berdasarkan pembahasan di
atas, mengenai tindak tutur ekspresif untuk pernyataan tidak senang maka diperoleh
hasil ekspresi dalam bentuk rasa kecewa, mengejek, kesal, menggerutu, dan
mengeluh.,
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur
yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai ekspresi mengenai
hal yang disebutkan di dalam ujaran itu, misalnya memuji, menyindir, mengeluh,
mengucapkan terima kasih dan mengkritik, dan meledek.
Film animasi adalah hasil
dari gambaran tangan yang diolah menjadi bergerak bisa menggunakan teknik dua
dimensi ataupun tiga dimensi.
Tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film animasi Upin
dan Ipin untuk rasa senang yaitu berupa ungkapan rasa kagum, menyindir,
meledek, ucapan berterima kasih, bangga dan mengejek. Dan tindak tutur
ekspresif untuk rasa tidak senang yaitu
berupa ungkapan rasa kecewa, mengejek, kesal, mengeluh dan menggerutu.
B.
Saran
Agar penelitian ini menjadi lebih berkembang lagi, diharapkan
berikutnya nanti akan nada lagi peneliti-peniliti yang melakukan penelitian
mengenai tindak tutur ekspresif ini agar menambah khazanah pengetahuan kita
sebagai orang bahasa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
DAFTAR
RUJUKAN
Jumadi. 2010. Wacana.
Yogyakarta: Pustaka Prisma
George
Yule. 2006. Pragmatik (Jumadi,
Ed). Banjarmasin: PBS FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Yuniarti,
2010. Kompetensi Tindak Tutur Direktif
Anak Usia Prasekolah (Kajian Pada Kelompok Bermain Anak Cerdas P2pnfi
Regional Ii Semarang). Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
docsearchpro.com/bab-ii-pragmatik-implikatur-tindak-tutur-dan-wacana...
elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/pengertian-film-kartun-pdf.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Upin_%26_Ipin