A. Ihwal
Abreviasi dan Proses Pembentukan Kata
Salah satu fenomena menarik dari
perkembangan bahasa Indonesia adalah adanya gejala pemendekan atau abreviasi
yang terjadi dalam berbagai bidang dan berbagai aktivitas sosial. Bahkan gejala
ini sudah mewadah dalam dunia politik sebagai ajang kampanye. Beberapa
calon birokrat diberbagai tingkat seringkali memanfaatkan bentuk ini untuk
kepentingan kampanye politik. Hasil abreviasi seringkali membentuk akronim yang
dari sudut semantis merefleksikan makna positif.
Banyak alasan terjadinya fenomena
abreviasi, terlebih-lebih dengan pesatnya laju teknologi informasi.
Berkomunikasi melalui SMS, demi mengefektifkan tulisan orang lebih memilih
bentuk-bentuk pemendekan, yang boleh jadi proses pemendekan tersebut bersifat
personal, tidak berujukkan. Menurut Harimurti Kridalaksana, dalam kajian
morfologis terdapat beberapa jenis proses pembentukan kata, yaitu afiksasi,
reduplikasi, komposisi (pemajemukan),abreviasi, metanalisis, derivasi balik,
dan morfofonemik.
B. Pengertian
Abreviasi
Abreviasi adalah roses penanggalan
bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk
singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya. Abreviasi bisa
juga disebut dengan pemendekkan.
C. Jenis-Jenis
Abreviasi
Harimurti Kridalaksana membagi jenis
abreviasi ini ke dalam lima bentuk, yaitu singkatan, penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang
huruf.
1.
Singkatan
Yang dimaksud dengan singkatan
adalah hasil proses pemendekkan, yang antara lain berupa:
a. Pengekalan huruf awal dari sebuah
leksem, atau huruf-huruf awal dari gabungan leksem. Misalnya:
l =
liter
R =
radius
H =
haji
Kg =
kilogram
DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
b. Pengekalan beberapa huruf dari
sebuah leksem. Misalnya:
Hlm = halaman
Rhs = rahasia
Dng = dengan
c. Pengekalan huruf pertama dikombinasi
dengan penggunaan angka pengganti huruf yang sama. Misalnya:
P3 = Partai Persatuan Pembangunan
P4 = Pedoman Penghayatan Pengamalan
Pancasila
P
3AB = Proyek Percepatan Pengadaan
Air Bersih
d. Pengekalan dua, tiga, atau empat
huruf pertama dari sebuah leksem. Misalnya:
As =
Asisten
Ny =
Nyonya
Okt = Oktober
Abd = Abdul
e. Pengekalan huruf pertama dan huruf
terakhir dari sebuah leksem. Misalnya:
Ir = Insinyur
Pa = Perwira
Jo = Juncto
Fa = Firma
Brig = Brigade
2.
Penggalan
Penggalan adalah kependekkan berupa
pengekalan satu atau dua suku kata pertama dari bentuk yang dipendekkan itu.
Misalnya:
a. Penggalan suku
kata pertama dari suatu kata; misalnya:
Dok
= Dokter
b. Pengekalan
suku terakhir suatu kata, misalnya:
Men
= resimen
c. Pengekalan
tiga huruf pertama dari suatu kata, misalnya:
Dep =
Departemen
d. Pengekalan
empat huruf pertama dari suatu kata, misalnya:
Brig =
Brigade
e. Pengekalan
kata terakhir dari suatu frase. misalnya:
Harian = surat
kabar harian.
f. Pelesapan
sebagian kata, misalnya:
Takkan = tidak
akan
3.
Akronim
Akronim adalah hasil pemendekkan
yang berupa kata atau dapat dilafalka sebagai kata. Misalnya:
Ø FKIP/fkip/
dan bukan /ef/, /ka/, /i/, /pe/
Ø ABRI
/abri/ dan bukan /a/, /be/, /er/, /i/
Ø AMPI
/ampi/ dan bukan /a/, /em/, /pe, /i/
Ø KAGI
/kagi /dan bukan /ka/ , /a/, /gi/, /i/
Ø SIM
/sim/ dan bukan /si/, /i/, /em/
4. Kontraksi
Arti
kontraksi dalam abreviasi yaitu proses pemendekan yang meringkaskan kata dasar
atau gabungan kata. seperti:
Ø Tak
dari tidak
Ø Sendratari
dari seni drama dan tari
Ø Berdikari
dari berdiri di atas kaki sendiri
Ø Rudal
dari peluru kendali
Ø Askes
dari asuransi kesehatan
5. Lambang
Huruf (Definisi)
Arti
Lambang huruf yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih
yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur, seperti:
Ø g
(gram)
Ø cm
(sentimeter)
Ø Au
(Aurum)
Ø H
(hydrogen
Ø Ni
(nikel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar