Senin, 11 Februari 2013

Kajian Sastra tentang Drama


KAJIAN SASTRA
KAJIAN DRAMA PADA BUKU TEKS SMP”

DOSEN
DRA. MARIA LAS, M. PD

KELOMPOK  IV
Ø  NORHALIMAH                                  (A1B110239)
Ø  SISWANTO ADI SAPUTRO                        (A1B110233)
Ø  AHMAD JAMALUDIN                     (A1B110204)
Ø  ARIF RAHMAN RAMBE                 (A1B109248)
Ø  HAYATUL MURSYIDA                   (A1B110212)
Ø  SUSILAWATI                                     (A1B110250)







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN  SASTRA INDONESIA
JURUSAN  PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2012
KATA PENGANTAR
           
Penulis memanjatkan  kehadirat Tuhan YME karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini, penulis dapat lebih memahami hal yang berkaitan dengan Kajian Drama pada Buku Teks SMP.
Penulis menyadari kemungkinan akan adanya kekurangan pada makalah ini. Tidak lupa penulis juga berterima kasih kepada dosen Dra. Maria LAS, M. Pd. yang telah memberi pengarahan dalam mata kuliah Kajian Sastra. Penulis berharap dengan adanya makalah ini mahasiswa yang lain juga dapat lebih memahami Kajian dalam Drama pada Buku Teks  SMP.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anggota kelompok IV  yang sudah membantu  dalam mencari bahan mengenai Kajian dalam Drama, hingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.



                                                                                                Banjarmasin, Desember 2012

Kelompok IV




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................    i
DAFTAR ISI                          .................................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................    1
a.       Latar belakang...............................................................................................             1
b.      Rumusan Masalah..........................................................................................    1
c.       Tujuan Penulisan............................................................................................    1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................    2
A.    Naskah Drama Buku Teks SMP …………...................................................    2
B.     Teori Drama...................................................................................................    3
C.     Analisis Drama Buku Teks SMP…………………………………………….. 6
D.    Kajian Drama Buku Teks SMP ……………………………………………..   7
BAB III  PENUTUP............................................................................................................. 13
a.       Kesimpulan.................................................................................................... 10
b.      Saran……………………………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 11









BAB I
                                               PENDAHULUAN                                
A.    Latar Belakang
Karya sastra dalam karya hasil imajinasi seorang pengarang yang bisa diambil dari kehidupan di masyarakat. Drama merupakan bagian dari karya sastra. Sebagaimana karya sastra yang lain. Teks drama sebagai bentuk karya sastra juga memiliki unsur-unsur pembangunnya.   Unsur pembangunnya ada dua yaitu, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan bagian penting dalam sebuah drama. Untuk lebih memahami unsur intrinsik dari sebuah drama diadakanlah pengkajian terhadap unsur tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.      Bagaimana teori  dari drama?
2.      Bagaimana hasil analisis dari naskah drama pada buku teks?
3.      Bagaimana hasil dari pengkajian naskah drama pada buku teks?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui teori drama.
2.      Untuk mengetahui hasil dari naskah drama pada buku teks.
3.      Untuk mengetahui pengkajian dari naskah drama pada buku teks.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    NASKAH DRAMA DALAM BUKU TEKS SMP
Prolog                         :suasana hiruk-pikuk warga sipil yang bingung dan ketakutan, disela-sela desingan peluru dan dentuman mortir. Beberapa warga terluka merintih, mengerang kesakitan.
Warga Sipil                 :Tolong…tolong…tolonglah saya. (seorang warga merintih-rintih, memohon  pertolongan. Beberapa tentara berlarian dan tiba-tiba…)
Komandan                  :Tiaraap!!! (terdengar suara ledakan mortir bertubi-tubi disekitar wilayah yang dilewati oleh pasukan itu) Awas! Musuh menyerang dari sisi sebelah Timur! Sersan lakukan strategi srigunting.
Sersan                         :Siaap laksanakan! (bergerak kearah timur dan menyusun srategi yang telah diinstruksikan). (sementara itu, para petugas PMI terus bergerak, merayap, mencoba menyelamatkan korban perang).
Koordinator PMI        :Dengarlah baik-baik! Tampaknya ada korban yang terluka di sebelah rumah    itu. Mari kita segera kesana.
Anggota PMI              :Mari, Pak. (setelah mendekat kearah sumber suara itu) Lihatlah, Pak. Satu keluarga sudah tiada. Tinggal anak ini yang masih selamat dan ia pun harus rela ketinggalan lengan kirinya.
Koordinator PMI        :Tolong anak ini segera dibawa ke pusat komando. Jangan sampai terlambat!!! Jiwanya harus segera diselamatkan. Ia sudah banyak kehabisan darah.
Anggota PMI              :Tapi, Pak, pertempuran di luar sana masih mengerikan. Bagaimana mungkin kita bisa melewati itu semua dengan cepat?
Koordinator PMI        :Sudah jangan banyak komentar. Segera bawa anak itu atau kita akan menyesal nanti.
Anggota PMI             :Baiklah, Pak.   
Komandan                  :(melihat par petugas kemanusiaan terjebak di tengah pertempuran. Ia segera mengeluarkan perintah) Kopral, bawa beberapa anak buahmu. Lindungi para petugas kemanusiaan itu dan bawa segera keluar dari pertempuran ini. Laksanakan!
Kopral                         :Siaap. Laksanakan!!! (sembari member hormat. Setelah itu ia bergerak sesuai dengan perintah)
Epilog                         :Begitulah suasana di medan pertempuran. Perang tidak lagi mengenal kemanusiaan. Tapi bagi relawan kemanusiaan, ia hadir justru untuk menjalankan misi mulia, yakni menolong sesama anak manusia, menolong siapa saja yang terluka. Ia tak peduli siapa kawan siapa lawan.
B.     TEORI DRAMA
(Asul Wiyanto, Terampil Bermain Drama: 2002)
Menurut Asul Wiyanto (2007: 1) kata drama berasal dari bahasa Yunani dram yang berarti gerak. Drama sering disebut sandiwara atau teater. Kata sandiwara berasal dari bahasa Jawa sandi yang berarti rahasia dan warah yang berarti ajaran. Sandiwara yang berarti ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tidak terang-terangan. Sedangkan teater berasal dari bahasa Inggris theater yang berarti gedung pertunjukan atau dunia sandiwara. Kata theater bahasa Inggris itu berasal dari bahasa Yunani theatron yang artinya takjub melihat.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa drama dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita atau kisah hidup manusia yang diproyeksikan ke atas panggung.
Unsur-Unsur Lakon Drama
1.      Tema
Tema adalah pokok pikiran yang mendasari  lakon drama. Untuk menentukan tema, biasanya dimunculkan pertanyaan “masalah apa yang akan diceritakan”. Jawaban atas pertanyaan itulah yang dinamakan tema.
2.      Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau penonton drama.
3.      Alur (Plot)
Peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab akibat.

Tahapan dari alur
                                                                 
                                                                 *** 
                                            
                                                                                 ****
                                       **
            
                                                                                                *****
*
Keterangan :
*          tahap perkenalan
**       tahap perumitan
***     puncak masalah (klimaks)
****    tahap peleraian
*****  tahap penyelesaian
4.      Karakter
Karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama. Seorang tokoh bias saja berwatak sabar, ramah, dan suka menolong. Sebaliknya, bisa saja tokoh lain berwatak  pemberang, suka marah dan sangat keji.
5.       Dialog
Jalan cerita lakon drama diwujudkan melalui dialog (dan gerak) yang dilakukan para pemain. Dialog-dialog yang dilakukan harus mendukung karakter tokoh yang diperankan dan dapat menunjukkan plot lakon drama.
6.      Tempat (setting)
Tempat (setting), waktu, dan suasana terjadinya suatu adegan. Karena semua adegan dilaksanakan di panggung, maka panggung harus bisa mneggambarkan tempat yang dikehendaki.
7.      Bahasa
Naskah drama diwujudkan dari bahan dasar bahasa. Dengan demikian, penulis lakon drama sebenarnya menggunakan bahasa. Bahasa sebagai bahan dasar diolah untuk menghasilkan lakon drama.
8.      Interpretasi
Penulis lakon selalu memanfaatkan kehidupan masyarakat sebagai sumber gagasan dalam menulis cerita. Apa yang ada dalam masyarakat itu diolah, ditambahkan konfliknya, dipindahkan tempatnya, digabung-gabungkan, dikurangi, dan dilebih-lebihkan. Dengan begitu, lakon drama sebenarnya adalah bagian kehidupan masyarakat yang diangkat ke panggung oleh para seniman. Karena itu, apa yang ditampilkan di panggung harus bisa dipertanggungjawabkan, terutama secara nalar. Artinya, apa yang dipertontonkan itu harus logis, tidak janggal, dan tidak aneh. Dengan kata lain, lakon drama yang di pentaskan itu harus wajar. Bahkan harus diupayakan sedapat-dapatnya menyerupai kehidupan yang sebenarnya dalam masyarakat.
Unsur-Unsur Pementasan Drama
1.      Naskah
Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama tokoh dalam cerita. Untuk memudahkan para pemain drama, naskah drama ditulis selengkap-lengkapnya, bukan saja berisi percakapan, melainkan juga disertai keterangan atau petunjuk.
2.      Pemain
Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Berapa pemain yang dibutuhkan, tergantung berapa banyak tokoh yang ada dalam naskah drama yang akan dipentaskan.
3.      Sutradara
Sutradara adalah pemimpin dalam pementasan drama.
4.      Tata Rias
Dimaksud dengan tata rias adalah cara mendadani pemain.
5.      Tata Busana
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain, baik bahan, model, maupun cara menggerakkannya.
6.      Tata Panggung
Dimaksud tata panggung adalah pentas atau arena untuk bermain drama. Biasanya letaknya di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi daripada kursi penonton.
7.      Tata Lampu
Dimaksud dengan tata lampu adalah pengaturan cahaya panggung.
8.      Tata Suara
Dimaksud dengan tata suara bukan hanya pengaturan pengeras (sound system), melainkan juga musik pengiring.
9.      Penonton
Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan drama.


C.    ANALISIS NASKAH DRAMA BUKU TEKS SMP
Termasuk kedalam drama modern karena menggunakan naskah.
Unsur Lakon Drama
1.      Tema                          
Tema dari naskah drama buku teks SMP di atas yaitu Kemanusiaan.
2.      Tokoh dan Penokohan
Ø  Warga sipil           : tidak mempunyai kemampuan untuk melawan
Ø  Komandan           : tegas, Pemberani
Ø  Sersan                   : patuh kepada pimpinan,
Ø  Koordinator PMI : rela berkorban meski bahaya sudah di depan mata
Ø  Anggota PMI       : patuh kepada atasan walaupun awalnya ragu-ragu.
Ø  Kopral                  : patuh kepada pimpinan
3.      Alur                           
Alur yang digunakan dari naskah drama buku teks SMP di atas yaitu, alur maju
4.      Latar (Setting)
Latar yang digunakan dari naskah drama buku teks SMP di atas yaitu, medan perang
5.      Dialog            
Dialog dari naskah drama buku teks SMP di atas yaitu,  terpusat pada naskah
6.      Bahasa                                   
Bahasa yang digunakan dari naskah di atas mudah dimengerti
7.      Intrepretasi               
Intrepretasi dari naskah buku teks di atas logis, tidak janggal dan tidak aneh, merupakan bagian kehidupan dimasyarakat.
8.      Amanat                                  
Amanat yang bisa diambil dari naskah drama buku teks SMP di atas sebagai berikut.
Ø  Selagi kita masih bisa menolong sesama maka tolong menolonglah.
Ø  Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Ø  Rela berkorban demi orang lain.
Ø  Menghormati terhadap atasan, selagi itu benar.

D.    KAJIAN DRAMA BUKU TEKS SMP
1.      Keterkaitan antara Tema dan Amanat
Keterkaitan tema dengan amanat dapat dilihat pada dialog berikut.
Epilog      :Begitulah suasana di medan pertempuran. Perang tidak lagi mengenal kemanusiaan. Tapi bagi relawan kemanusiaan, ia hadir justru untuk menjalankan misi mulia, yakni menolong sesame anak manusia, menolong siapa saja yang terluka. Ia tak peduli siapa kawan siapa lawan.
2.      Keterkaitan antara Tema dan Tokoh
 Keterkaitan tema kemanusian dengan sifat dan perilaku tokoh terlihat pada dialog berikut.
Koordinator PMI             :Dengarlah baik-baik! Tampaknya ada korban yang terluka di sebelah rumah    itu. Mari kita segera kesana.
Komandan           :(melihat par petugas kemanusiaan terjebak di tengah pertempuran. Ia segera mengeluarkan perintah) Kopral, bawa beberapa anak buahmu. Lindungi para petugas kemanusiaan itu dan bawa segera keluar dari pertempuran ini. Laksanakan!
Koordinator PMI             :Tolong anak ini segera dibawa ke pusat komando. Jangan sampai terlambat!!! Jiwanya harus segera diselamatkan. Ia sudah banyak kehabisan darah.
3.      Keterkaitan antara, Tema, Latar Tempat dan Suasana
Keterkaitan tema Kemanusiaan dengan latar tempat medan peperangan dan suasananya dapat dilihat pada epilog dan dialog berikut.
Epilog                   :Begitulah suasana di medan pertempuran. Perang tidak lagi mengenal kemanusiaan. Tapi bagi relawan kemanusiaan, ia hadir justru untuk menjalankan misi mulia, yakni menolong sesame anak manusia, menolong siapa saja yang terluka. Ia tak peduli siapa kawan siapa lawan.
Anggota PMI       :Tapi, Pak, pertempuran di luar sana masih mengerikan. Bagaimana mungkin kita bisa melewati itu semua dengan cepat?
4.      Keterkaitan Amanat dan Tokoh
Ø  Selagi kita masih bisa menolong sesama maka tolong-menolonglah.
Ø  Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain
Ø  Rela berkorban demi orang lain.
Ø  Menghormati terhadap atasan, selagi itu benar.
Keterkaitan amanat dengan sifat dan perilaku tokoh dapat kita lihat pada dialog berikut.
Koordinator PMI             :Tolong anak ini segera dibawa ke pusat komando. Jangan sampai terlambat!!! Jiwanya harus segera diselamatkan. Ia sudah banyak kehabisan darah.
Anggota PMI       :Tapi, Pak, pertempuran di luar sana masih mengerikan. Bagaimana mungkin kita bisa melewati itu semua dengan cepat?
Koordinator PMI             :Sudah jangan banyak komentar. Segera bawa anak itu atau kita akan menyesal nanti.
Anggota PMI      :Baiklah, Pak.   
Komandan           :(melihat par petugas kemanusiaan terjebak di tengah pertempuran. Ia segera mengeluarkan perintah) Kopral, bawa beberapa anak buahmu. Lindungi para petugas kemanusiaan itu dan bawa segera keluar dari pertempuran ini. Laksanakan!
5.      Keterkaitan Alur (Plot) dengan Tokoh
Pada naskah drama di atas menggunakan alur maju, karena tidak ada menceritakan masa yang lalu. Naskah tersebut hanya menampilkan masalah (konflik) atau menonjolkan perumitan saja, perkenalan, puncak masalah (klimaks), peleraian, dan penyelesaian pun tidak ditampilkan. Hal ini bisa dilihat pada prolog dan dialog berikut.
Prolog                  :suasana hiruk-pikuk warga sipil yang bingung dan ketakutan, disela-sela desingan peluru dan dentuman mortir. Beberapa warga terluka merintih, mengerang kesakitan.
Warga Sipil          :Tolong…tolong…tolonglah saya. (seorang warga merintih-rintih, memohon  pertolongan. Beberapa tentara berlarian dan tiba-tiba…)
Pada dialog warga sipil itu, naskah sudah menampilkan konflik. Yaitu, seorang warga yang tidak berdaya sedang berteriak meminta pertolongan di tengah hiruk pikuk warga sipil lain yang ketakutan.
6.      Keterkaitan Tema, Tokoh dan Latar
Keterkaitan tema, tokoh, dan latar dapat dilihat pada setiap dialog dalam naskah dan para tokoh yang terlibat yaitu, Warga Sipil, Komandan, Sersan, Koordinator PMI, Anggota PMI, dan Kopral.














BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Dari keseluruhan naskah yang di ambil dari buku teks SMP kelas II yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan terdapat beberapa keterkaitan unsur-unsur dalam sebuah naskah drama yaitu sebagai berikut.

B.     Saran
Saat ini masih banyak mahasiswa yang tidak memahami makna dari drama yang mereka pentaskan. Hal itu yang membuat seringkali mereka tidak mendalami dan menjiwai peran yang dibawakan. Dengan demikian, diharapkan kepada mahasiswa yang ingin menjiwai peran yang mereka lakoni terlebih dahulu melakukan pengkajian atas diri tokoh yang akan diperankan.















DAFTAR PUSTAKA

Asul, Wiyanto. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawati. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar