Senin, 25 Maret 2013

Analisis Interpretasi Lokal


NORHALIMAH                   A1B110239




EPISODE I6: MALAM SYAHDU
ANALISIS INTERPRETASI LOKAL DALAM CERITA “UPIN DAN IPIN”


TRANSKRIPSI DIALOG
Kak Ros          : (1) “Ih kau orang ne nak kemana?”
Upin                : (2) “Pergi ke Surau lah, nak sembahyang tarawih”
Kak Ros          : (3) “Lha, esokkan raya, mana ada sembahyang tarawih lagi”
Upin                : (4) “Hah tak ada? Dah habis puasa, tak balik pergi Surau lah? Yeye boleh main bunga api”
Kak Ros          : (5) “Ha, pergilah, hati-hati main tu”
Upin                : (6) “Tau lah ka”
Ipin                  : (7) “Hem hem”
Kak Ros          : (8) “Dah habis main nanti tolong kak Ros ya?”
Upin                : (9) “Boleh, tapi panggil lah, kita orang main tak habis”
Ipin                  : (10) “Betul betul betul”

Upin+Ipin       : (11) “Cantiknya, waw waw, hah?”
Upin                : (12) “Fizi, Ikhsan, marilah main bunga api…”
Ipin                  : (13) “Ha ah, ada banyak ni”
Ikhsan             : (14) “Tak nak lah, aku nak pergi Surau”
Ipin                  : (15) “Hah buat apa, tarawihkan dah habis?”
Fizi                  : (16) “Pergi takbirlah”
Upin                : (18) “Hah takbir?”
Ikhsan             : (19) “Coba lah pergi sekali !”
Upin                : (20) “Tak boleh, Opa tak pergi”
Fizi                  : (21) “Tak pa lah, kita orang pergi dulu, marilah intan payung”
Ikhsan             : (22) “Ih kau ni, aku bagi kau”

Upin                : (23) “Macam mana ni Ipin, tak ada kawanlah”
Ipin                  : (24) “Ipin ka nada, mari kita main”
 
Kak Ros          : (25) “Upin, Ipin…mari tolong kak Ros!
Upin                : (26) “Hah halah, banyak lagi ni”
Kak Ros          : (27) “Cepat”
Ipin                  : (28) “Nantilah, sekarang kita main lagi!”
Upin                : (29) “Ha ah, cepatlah kak Ros bising tu”

Kak Ros          : (30) “Ha…bentangkan tikar tu!”
Upin                : (31) “Siapa nak datang ne kak Ros?”
Kak Ros          : (31) “Kau tengok sajalah nanti”
Upin                : (32) “Tariklah
Ipin                  : (33) “Ya lah, tak sabar betul, diminta tolong dak marah-marah pula”
Upin                : (35) “Apalah kau ni, buatlah betul-betul
Ipin                  : (36) “Memanglah macam mana yang betul?”
Upin                : (37) “Ih ni lah aku buat”
Upin                : (38) “Ha, macam tu buat susah kah?”
Upin                : (39) “Ih kau ni, ni sekali lagi, kali ini kita lepas sama-sama
Upin                : (40) “Satu”
Ipin                  : (41) “Dua”
Upin+Ipin       : (42) “Tiga”
Kak Ros          : (43) “apa bising-bising tu? Bentang tikar pun nak gaduh”
Upin                : (44) “Tak gaduh, gurah ja”
Ipin                  : (45) “Betul betul betul”
Upin                : (46) “Tak apa,kita coba sekali lagi, aku pijak sini, kau tarik sampai habis, jangan lepas
Ipin                  : (47) “Hem hem, apa nak buat ni?”
Upin                : (48) “Kau pijaklah situ
Upin                : (49) “Ha, macam ni, ha jadi pun”
Kak Ros          : (50) “Ha, dah siap ambil ketupat nih!”
Upin                : (51) “Tak boleh ka”
Kak Ros          : (52) “Kenapa tak boleh? Lha kenapa ini, lipatlah hujung tikar tu ke belakang!”
Upin                : (53) “Ha, boleh kah macam tu?”
Upin+Ipn        : (54) “Yeye berjaya”
Kak Ros          : (55) “Cepatlah ambil ni!”

Tamu               : (56) “Assalamualaikum”
Upin+Ipin       : (57) “Walaikumussalam”
Upin                : (58) “Ha, lama ni orang, Fizi dengan Ikhsan pun ada”
Ipin                  : (59) “Opa, ada orang datang”
Opa                 : (60) “Jemput dia orang naik!”
Ipin                  : (61) “Mari naik”
Kak Ros          : (62) “Upin, bagikan kawan-kawan!”

Atu Dalang     : (63) “Assalamualaikum”
Kak Ros          : (64) “Walaikumussalam”
Atu Dalang     : (65) “Ha, engkau bedua, nak ikut Atu takbir raya?”
Upin                : (66) “Nak tu, tapi kita nak Tanya Opa dulu”
Ipin                  : (67) “Opa…boleh ikut tak?”
Upin                : (68) “Boleh lah Opa, kita tak pernah pergi takbir raya”
Opa                 : (69) “Pergilah, balik nanti ikut Atu, jangan nakal-nakal tau”
Upin+Ipin       : (70) “Ye…terima kasih Opa”


ANALISIS INTERPRETASI LOKAL
 YANG TERDAPAT DALAM DIALOG UPIN DAN IPIN

Interpretasi lokal yang terdapat pada dialog episode 16 dari cerita Upin dan Ipin adalah sebagai berikut.

1.       (30) “Ha…bentangkan tikar tu!”
Maksud dari Interpretasi lokal pada dialog ke 30 yang diucapkan kak Ros di atas adalah menyuruh Upin dan Ipin menggelarkan tikar yang tersandar di dinding ruang tamu rumah mereka, bukan tikar yang terletak di tempat lain.

2.      (32) “Tariklah
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog ke 32 yang diucapkan Upin di atas adalah menyuruh Ipin untuk menarik ujung tikar yang dipegangnya Ipin, bukan menarik ujung tikar yang dipegangnya Ipin.

3.      (35) “Apalah kau ni, buatlah betul-betul
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog ke 35 yang diucapkan Upin di atas meminta Ipin untuk menarik tikar dengan benar agar tikarnya tidak kembali menggulung lagi seperti yang sudah-sudah.

4.      (39) “Ih kau ni, ni sekali lagi, kali ini kita lepas sama-sama
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog ke 39 yang diucapkan Upin di atas adalah mengatakan kepada Ipin untuk mengulang sekali lagi menggelar tikar yang kembali menggulung dengan sendirinya setelah mereka gelar itu dengan melepas ujung tikarnya secara bersamaan, bukan dengan bergantian. Interperatsi lokal itu berarti Upin hanya menyuruh Ipin  satu kali lagi untuk mengulang perbuatan yang mereka lakukan, bukan dua atau tiga kali lagi.

5.      (46) “Tak apa,kita coba sekali lagi, aku pijak sini, kau tarik sampai habis, jangan lepas
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog ke 46 yang diucapkan Upin kepada Ipin di atas “aku pijak sini” adalah untuk mencoba membentangkan tikar yang disuruh oleh kak Ros sekali lagi dengan mengatakan bahwa Upin menginjak tikar yang ada di dekatnya, bukan yang ada di dekat Ipin. Sedangkan maksud dari interpretasi lokal yang diucapkan Upin kepada Ipin “kau tarik sampai habis, jangan lepas” adalah untuk menarik gulungan tikar yang ingin mereka bentang itu sampai benar-benar terbentang ke ujungnya dan meminta Ipin agar jangan melepas ujungnya tersebut.

6.      (48) “Kau pijaklah situ!
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog 48 di atas adalah Upin yang menyuruh Ipin untuk menginjak ujung tikar yang di bawah kaki Ipin itu sendiri, bukan menginjak ujung tikar yang ada di bawah kakinya Upin.

7.      (50) “Ha, dah siap ambil ketupat nih!”
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog 50 di atas yang diucapkan kak Ros di atas adalah menyuruh adik-adiknya yaitu Upin dan Ipin untuk mengambil ketupat yang ada di tangannya kak Ros, bukan yang ada di tangan orang lain.

8.      (52) “Kenapa tak boleh? Lha kenapa ini, lipatlah hujung tikar tu ke belakang!”
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog 52 di atas yang diucapkan oleh kak Ros di atas adalah menyuruh Upin dan Ipin untuk melipat ujung tikar yang mereka gelar di ruang tamu rumah mereka itu ke belakang, bukan menyuruh Upin dan Ipin melipat ujung tikar tersebut ke depan atau ke samping.

9.      (55) “Cepatlah ambil ni!”
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog 55 di atas yang diucapkan kak Ros kepada Upin dan Ipin yaitu untuk bersegera mengambil ketupat yang ada didekat kak Ros di dapur.
10.  (60) “Jemput dia orang naik!”
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog 60 di atas yang diucapkan oleh Opa adalah meminta Upin dan Ipin menyilakan para tamu yang datang ke rumahnya untuk masuk ke rumah, bukan menyilakan tamu itu untuk berdiri saja di depan pintu.

11.  (62) “Upin, bagikan kawan-kawan!”
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog 62 di atas yang diucapkan oleh kak Ros kepada Upin adalah meminta Upin untuk membagikan amplop kepada teman sebayanya yang datang ke rumahnya pada malam itu untuk takbiran, bukan membagikan amplop tersebut kepada para orang tua.

12.  (69) “Pergilah, balik nanti ikut Atu, jangan nakal-nakal tau”
Maksud dari interpretasi lokal pada dialog 69 di atas adalah perkataan Opa kepada Upin dan Ipin untuk mengikuti Atu Dalang pulang setelah selesai takbiran di Surau, bukan mengikuti teman-temannya yang lain.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar